Saya itu...

Yah, saya hanya seorang anak kuliahan biasa yang ngefans sama Deadpool.

Disini saya akan membagikan cerpen-cerpen orisinil buatan saya sendiri, mungkin juga bisa gambar-gambar saya, curhat, artikel yang saya bikin, pokoknya suka-suka saya lah... (digampaarrr)

Yah, intinya, jadilah pembaca dan pengkritik dan pengomentar yang baik. Kalau ada kesalahan atau kurang setuju dengan pendapat saya sekiranya bisa diberitahu dengan santun. Anda baik, saya baik. Anda jahat, yaudah urusan anda. Hehe..

12 Desember 2015

Natal dan Maknanya yang Sesungguhnya

Ah, Natal sudah dekaat~ Saatnya membahas tentang apa itu "Natal" dan maknanya yang sebenarnya. Sekalian juga mau (mungkin bisa) menyadarkan saudara-saudara kita yang lain yang bukan seorang Kristen untuk lebih mengenal Natal itu sendiri.

Habisnya panas baca komentar-komentar begitu dan blog-blog lain yang begitu menuduh Kristen untuk mengkristenisasi umat mereka dengan atribut natal. Luar biasa.

Okee, banyak dari artikel-artikel yang saya cari tentang haram apa tidaknya kaum muslim yang memakai atribut natal dan ikut merayakan natal (contohnya memberikan selamat natal kepada kaum nasrani) mengatakan kalau itu haram dan merupakan sebuah tindakan Kristenisasi yang dilakukan oleh kaum nasrani kepada kaum muslim. Jujur, saya tertawa miris membaca artikel-artikel tersebut. Mungkin bagi sebagian dari mereka ada yang menelan mentah artikel tersebut dan 'menyerang' kaum nasrani, tapi tidak sedikit juga ada yang memakai logika untuk mencerna artikel tersebut.

Contoh artikelnya : 

dan 

Buat saya, itu nonsense.. Kristenisasi dengan atribut natal dan ucapan selamat? Tidak masuk akal. Kenapa? Oke, saya jelaskan.

Natal dan Maknanya

Latar Belakang Historis Perayaan Natal

Ada tiga sumber asalnya perayaan Natal yang kemudian dipersatukan dalam perayaan Natal yang kini umum di seluruh dunia:

1. Seorang sejarahwan Roma, namanya Sextus Julius Africanus, telah mengemukakan teorinya pada abad Ke-2 M bahwa tanggal penciptaan langit dan bumi adalah 25 Maret. Ini adalah berdasarkan tanggal itu dianggap Winter Solstice, yaitu hari di mana siangnya terpendek dan malamnya terpanjang dalam setahuna. Itu terjadi pada musim dingin di belahan utara bumi. Sextus Julius Africanus juga mengemukan teori bahwa tanggal 25 Maret adalah tanggal di mana terjadi pembuahan Yesus dalam kandungan Maria. Maka sembilan bulan kemudian adalah 25 Desember. Maka Sextus Julius Africanus menentukan tanggal 25 Desember itu sebagai tanggal kelahiran Yesus.

2. Sumber kedua adalah kebiasaan merayakan Sol Invictus (Matahari yang tak terkalahkan) dalam Kerajaan Roma sampai Abad ke-4 yang telah dirayakan pada tanggal 25 Desember. Sekaligus di minggu sebelumnya ada perayaan Saturnalia 17-25 Desember, ketika masyarakat berpesta dan saling menukar hadiah. Mereka telah memilih satu orang untuk menjadi korban yang sangat disiksa dan dihina selama minggu itu lalu diakhiri dengan pengorbanannya pada tanggal 25 Desember. Selama minggu itu tak ada yang dilakukan orang yang dianggap sebagai dosa sehingga semua orang boleh berpesta pora – mabuk, jalan telanjang di jalan, mencuri, memperkosa, dan segala jenis dosa lainnya dan tidak akan dihakimi. Umat Kristen telah mengemukakan bahwa Yesus adalah “Matahari yang tak terkalahkan” itu yang sudah dinubuatkan dalam Maleakhi 4:2, “Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit Surya Kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.”

3. Tanggal 25 Desember juga adalah tanggal lahir dewa Indo-Eropa, yaitu, Mithra, ilah terang, dan adalah populer antara para laskar Roma. Umat Kristen kemudian menerangkan bahwa Yesus adalah Terang Dunia yang sejati sehingga dijelaskan bahwa kelahiran Yesus membawa terang Allah ke dalam dunia yang gelap. Maka, tanggal itu dikristenkan seperti hal-hal yang di atas.

Gabungan dari ketiga sumber itu yang semuanya jatuh pada tanggal 25 Desember telah menjadi dasar pemberitaan Injil dan kelahiran Yesus ke dalam dunia. Setelah Kaisar Konstantin menjadi Kristen pada tahun 332 M, Kekristenan menjadi agama resmi Kerajaan Roma, maka tanggal 25 Desember diambil sebagai tanggal perayaan kelahiran Yesus mulai tahun 336 M. Namun tanggal itu tidak diterima dari semua kalangan Kristen menjadi perayaan umum Natal hingga Abad Ke-9. Akhirnya, Umat Kristen telah mengadopsi dan mengubah pesta-pesta kafir sebagai usaha memenangkan bangsa-bangsa kafir menjadi Kristen. Di abad-abad awal orang-orang Kristen sudah tahu itu bukan tanggal lahir Yesus, hanya tanggal perayaannya sebagai usaha memenangkan dunia kafir, sehingga pesta kafir menjelma (metamorphosis) menjadi Hari Natal. Masa kini, sebaliknya, kebanyakan Umat Kristen beranggapan bahwa itu adalah tanggal sesungguhnya Yesus lahir.

Professor Joseph A Fitzmyer, Profesor Emeritus Penyelidikan Alkitab Universitas Katolik America setelah menyelidiki semua catatan sejarah dan Alkitab telah mengambil kesimpulan yang kini diterima secara umum oleh para ahli sejarah dan Alkitab bahwa Yesus telah lahir pada tanggal 11 September sekitar tahun 3 atau 4 SM.

Perayaan Natal yang Sejati

Walaupun Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember dan tanggal itu adalah gabungan berbagai perayaan kafir, tanggal tersebut dan perayaan Natal bisa saja kita terima sebagai tanggal perayaan di seluruh dunia untuk merayakan kedatangan Juruselamat ke dalam dunia. Pada waktu bulan Desember kita memiliki kesempatan luar biasa menjadi saksi Yesus dan untuk memberitakan Injil. Tanggalnya tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah kesempatan dan kebebasan pemberitaan Injil itu.

Kita melihat dalam pelayanan Rasul Paulus di Athena, ia menggunakan prinsip yang sama. Dalam Kisah 17:23, Paulus berkata kepada masyarakat Yunani, “ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.” Paulus menggunakan kata “theos” yang adalah kata untuk “dewa” dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan bahwa Yesus adalah “theos” (dewa atau ilah) yang benar. Dengan demikian, Paulus membawa bangsa Yunani yang percaya kepada satu Allah, bukan ratusan dewa sehingga mereka menjadi percaya kepada Yesus.

Dalam cara yang sama, kita merayakan Natal, bukan sebagai tanggal yang sesungguhnya, tetapi sebagai tanggal perayaan agar dunia mengenal kasih Allah. Bahwa Sang Juruselamat telah lahir ke dalam dunia yang gelap dengan membawa kasih dan terang Allah kepada semua manusia. Yesus adalah hadiah Allah kepada kita. Jadi, mari kita merayakannya dengan sukacita, kasih dan semangat membagikan kasih-Nya kepada semua manusia.


Konklusi dari saya
Jadi, sebenarnya Yesus Kristus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, tanggal yang kita sebut sebagai hari natal, juga sebenarnya tanggal 25 Desember itu berasal dari beberapa acara orang-orang kafir untuk menyembah dewa-dewa mereka. Tetapi karena injil berhasil dikabarkan kepada mereka akhirnya mereka mengubah perayaan itu sebagai sebuah ucapan syukur karena Allah sudah hadir di dalam diri mereka.

Yaa, walaupun Natal bukan benar-benar ulang tahunnya Tuhan Yesus, tapi kita tetap boleh merayakannya sebagai hari dimana kasih Allah pada kita begitu besar sehingga Ia mendatangkan Sang Juruselamat untuk membawa kita keluar dari kegelapan dunia kepada terang Allah. Kita bisa merayakannya tidak hanya di dalam gereja saja, tetapi juga di luar gereja. Tunjukkan makna natal yang sebenarnya yaitu damai sejahtera, kasih, sukacita yang dapat kita berikan kepada keluarga dan teman-teman kita. Kita juga bisa membagi makna natal tersebut kepada mereka yang belum percaya supaya mereka juga dapat merasakan indahnya makna natal yang sesungguhnya.

Membagikan makna natal tidak bisa langsung dikonklusikan sebagai cara untuk meng-Kristen-kan seseorang dari agama lain, ataupun memaksakan mereka untuk masuk menjadi seorang Kristen. Kita hanya membagikan kebahagiaan, rasa damai, kasih, dan sukacita kepada orang lain. Apakah itu perbuatan yang salah? Apakah mereka tidak berhak merasakan itu semua hanya karena mereka tidak satu agama dengan kaum nasrani? Tidak, bukan?

Untuk postingan selanjutnya saya akan membahas tentang asal muasal atribut natal, biar semuanya bisa lebih mengerti dengan barang-barang dan legenda tersebut lebih baik sebelum menghakimi orang lain. Terimakasih sudah mau membaca!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar