Saya itu...

Yah, saya hanya seorang anak kuliahan biasa yang ngefans sama Deadpool.

Disini saya akan membagikan cerpen-cerpen orisinil buatan saya sendiri, mungkin juga bisa gambar-gambar saya, curhat, artikel yang saya bikin, pokoknya suka-suka saya lah... (digampaarrr)

Yah, intinya, jadilah pembaca dan pengkritik dan pengomentar yang baik. Kalau ada kesalahan atau kurang setuju dengan pendapat saya sekiranya bisa diberitahu dengan santun. Anda baik, saya baik. Anda jahat, yaudah urusan anda. Hehe..

23 November 2015

Mengenal Macam-macam Kritikus (Versi saya)

Oke, hari ini saya akan membahas tentang para kritikus seni nih. Bukan berarti kalau semua kritikus itu jahat loh yah. Baik sih, tapi kadang khilaf mungkin, hahaha…

1.       Kritikus biasa
Ya, mereka biasa aja gitu pas mengkritik. Tidak terlalu keras tapi tidak terlalu lembut juga. Sedang-sedang saja lah. Mereka mengkritik apa yang mereka lihat dalam skala normal.

2.       Kritikus berat
Kalau kritikus macam ini, mereka tak segan-segan untuk mengkritik anda secara tajam dan pedas. Tidak pakai ini itu langsung ke poin nya. Dan kadang juga bisa dapat bonus sindiran sih, hoho…

3.       Kritikus tukang bikin diabetes
Ngerti gak maksudnya apa? Maksudnya ituloohh, mereka disuruh kritik malah ngasih kata-kata manis buat si peminta kritik. Padahal gambarnya banyak salah, tetep ajah dibilang bagus, keren, dan kata-kata pembuat diabetes lainnya. Kapan mereka mau maju?

4.       Kritikus iri-irian
Ahay, maksud saya dia kritik si seniman karena iri dengan karyanya yang lebih bagus dari punya dia, atau mungkin salah satu dari hater si seniman. Kebanyakan isi dari kritiknya itu kosong, gak ada isi dan beralasan, dan biasanya hinaan semua.

5.       Kritikus labil
Kritikus ini sih, biasanya ngasih kritik yang baik, tapi sarannya kadang agak nyeleneh dan gak masuk akal dengan apa yang udah di kritik. Ada? Ada.

6.       Kritikus ngeselin
Kalo ini, biasanya pelaku adalah bocah. Komentar mereka isinya gak penting sama sekali, kadang cuma numpang lewat, kadang fokus ke poin yang salah, dan sebagainya. Kan ngeselin.

Hmm, saya cuma bisa ketemu enam, mungkin kalau ada yang mau nambahin bisa diketik di komentar di bawah ini.

Saran saya, kritiklah seperlunya, jangan berlebihan. Kritikan memang membangun, tetapi kritikan kosong berisi makian bisa menjatuhkan mental. Sebagai seniman kita harus melatih mental kita untuk menerima dan menyeleksi setiap kritikan. Sebagai kritikus kita juga harus memperhatikan cara penyampaian kita pada sang seniman, karena tidak semua seniman itu bermental baja.

Untuk yang suka mengumbar Like dan pujian manis, dan juga caci maki, tolonglah berubah. Kasihan mereka yang mau belajar. Bukan berarti tidak boleh memberikan pujian. Boleh, asal yang rasional dan jangan berlebihan, kalau misalnya memang ada kesalahan beritahulah dia. Jangan juga terlalu sering memaki dan menghina karya orang, coba bayangkan saja posisinya diputar balik, sakitnya bagaimana.


Sekian dari post saya hari ini, saya tidak tahu lagi mau membuat post dengan tema apa besok. Mungkin saya akan membuat post pencerahan. Hahaha…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar